Saksi Kisah Dramatisnya Museum Aya Sofya

Bangunan Hagia Sophia atau Aya Sofya, Istanbul.
Hagia Sophia [dalam Bahasa Turki; Aya Sofya] yang artinya, Kebijaksanaan Suci. Tempat ini adalah salah satu landmark kota Istanbul, yang merupakan bangunan megah yang sangat eksotis dan tentunya wajib untuk dikunjungi jika kita berwisata ke kota Istanbul. 

Kemegahan Arsitektur bagian dalam Aya Sofya 

Yah, bangunan ini adalah harta warisan penting dunia yang sudah berusia hingga ribuan tahun dan juga memiliki sejarah masa lalu cukup panjang bagi seluruh manusia penjuru dunia, khususnya bagi umat Kristen dan Islam.  


Selain usia dan sejarahnya yang panjang, yang membuat bangunan ini sangat terlihat menarik adalah keindahan arsitekturnya yang sangat menabjukkan dan mengagumkan karena dibuat berabad abad lampau.

Kini bangunan tersebut menjadi sebuah Museum Aya Sofya. Sebelum bangunan ini dulunya adalah sebuah Masjid. Dan sebelum menjadi Masjid, ia adalah Gereja yang bernama Hagia Shopia. Hal itu terjadi karena sebelumnya terjadi sebuah perang yang cukup dahsyat, pada saat itu Kaum Muslim ingin menaklukkan Kota Konstatinopel (sekarang menjadi Istanbul) yang saat itu telah dikuasai oleh Kaisar Kristiani Justinianus hingga pada akhirnya timbul peperangan. Dan akhir dari peperangan tersebut, jatuh ditangan Kaum Muslim.

Terlihat beberapa lukisan Bunda Maria yang masih terletak diantara lafalz Allah dan Muhammad
Oleh karena berasal dari konsep yang berbeda, kubah dalam arsitektur Islam ini dikombinasikan dengan bentuk bangunan Gereja yang memanjang. Dari situ kemudian, muncullah bentuk kubah yang berbeda secara struktur antara kubah Romawi dan kubah Byzantium. 
Pada arsitektur Romawi, kubah dibangun diatas denah yang sudah harus berbentuk lingkaran dan struktur kubahnya ada di dalam tembok menjulang tinggi, sehingga kubah itu sendiri hampir tidak kelihatan. Sedangkan kubah dalam arsitektur Byzantium di bangun diatas struktur berbentuk segitiga melengkung yang menahan kubah dari keempat sisi denah persegi yang memungkinkan kubah tersebut terlihat secara jelas.

Berikut beberapa desain arsitektur Museum AyaSofya :

(1) Mihrab tempat Imam berkhotbah [Peninggalan Interior Islam]
(2) Bagian atas dinding Museum, terdapat beberapa lukisan dan atribut yang masih berdomain kental dengan arsitektur Gereja yang terlihat sangat jelas 
[Peninggalan Interior Kristen]

(3) Kaligrafi Al-Qur'an di sebuah sudut Museum [Peninggalan Interior Islam]








(4) Beberapa gambar mozaik lukisan tokoh tokoh penting yang sangat berperan langsung pada masa pemerintahan Kaisar Justinianus
 [Peninggalan Interior Kristen]








(5) Tempat Muadzin, kini sudah di lestarikan dan diabadikan [Peninggalan Interior Islam]














(6) Galeri foto lukisan Constatine dan Istrinya 
[Peninggalan Interior Kristen]














(7) Tempat untuk ber-wudhu seperti gentong dan terbuat dari batu marmer 
[Peninggalan Interior Islam]


















(8) Arsitektur akhir zaman kuno menuju awal zaman Byzantium 
[Peninggalan Interior Kristen]


Di bagian sisi luar ruang utama, terdapat juga tempat penjualan Souvenir, selain beberapa gambar dan video yang menjelaskan tentang sejarah Hagia Sophia/Aya Sofya. Saat keluar dari bangunan megah ini, di bagian luarnya terdapat lagi toko Souvenir, serta makanan dan minuman.
Beberapa souvenir sejarah yang ditawarkan
Galeri umum untuk pembelian souvenir di Aya Sofya
Saat keluar dari Museum Hagia Sophia/Aya Sofya ini, pasti sangat sulit untuk melupakan kemegahan yang luar biasa. Tentu sebelum kalian mengunjungi, kalian harus menelusuri jejak peninggalan masa ribuan tahun lalu dengan kisah sejarah panjangnya.

Entri / tempat keluar para wisatawan Aya Sofya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Story of Helen Keller

Gambar
Hellen Keller was a famous American. She was a writer and a speaker. She wrote books and articles about education and politics. She travelled to every part of the world. But the surprising fact about Helen Keller is this: she could not see and she could not hear. This bllind, deaf woman was a very special person.  Helen Keller was not blind and deaf. She was all right when she was born on June 27, 1880. But she became very sick the next year. After that, she was not the same. Her parents loved her and they tried to take care of her. But it was not easy. Her parents could not show her what to do. When Helen was seven, they decided to find help for Helen. They wrote to Michael Anagos, a teacher in Boston. They asked him to find a teacher for Helen. He wrote to them and said: "I know a good teacher for Helen. Her name is Annie Sullivan. I will send her to you." Annie Sullvivan finally came to the Keller home. She came by train from Boston. Helen's mother and father t...
Baca selengkapnya

Sinopsis Edge of Darkness

Gambar
Edge of Darkness merupakan film pertama aktor asal Australia ini setelah terakhir kali berperan dalam film We Were Soldiers dan Signs di tahun 2002. Film ini sendiri merupakan adaptasi layar lebar dari sebuah miniseri berjudul sama yang sempat ditayangkan BBC dan sukses pada tahun 1985. Versi layar lebar ini disutradarai oleh Martin Campbell, yang sebelumnya sukses menyutradarai proyek reboot dari serial James Bond, Casino Royale, serta diproduseri oleh Michael Wearing, sutradara dan produser asli dari serial Edge of Darkness. Dimulai dengan adegan mengapungnya tiga mayat di sebuah danau diseberang Norwood International's Nuclear Facility, film ini menceritakan pertemuan kembali antara seorang detektif, Thomas Craven (Mel Gibson), dengan anak satu-satunya, Emma Craven (Bojana Novakovic), setelah beberapa lama berpisah akibat perbedaan pendapat antara mereka berdua. Ketika Thomas sedang mempersiapkan makan malam, Emma merasakan sakit pada tubuhnya dan meminta sang ayah untuk...
Baca selengkapnya